Antusiasme Peserta Parja 2024 dan Pemerataan Pendidikan di Indonesia
Kepala Biro Pemberitaan Parlemen Setjen DPR RI, Indra Pahlevi, saat menjadi narasumber dalam acara Parlemen Remaja (Parja) 2024 di Kopo, Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/9/2024). Foto: Mentari/vel
PARLEMENTARIA, Bogor - Kepala Biro Pemberitaan Parlemen Setjen DPR RI, Indra Pahlevi, menjadi narasumber dalam acara Parlemen Remaja (Parja) 2024. Ia mensosialisasikan kanal digital DPR RI serta membahas perubahan yang terjadi dalam program tersebut.
Indra menyatakan bahwa antusiasme generasi muda dalam mengikuti Parlemen Remaja tahun ini sangat tinggi. "Dengan berkembangnya era yang semakin modern, Parlemen Remaja juga mengalami perubahan. Para peserta tahun ini memiliki kualitas yang sesuai dengan kebutuhan seorang anggota parlemen. Saya melihat, banyak dari mereka yang antusias berbicara dan tampil menyampaikan pendapat. Ini penting karena jika seorang anggota DPR, sebagai wakil rakyat, tidak mampu berbicara, tentu patut dipertanyakan," ujarnya usai acara Parlemen Remaja 2024 di Kopo, Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/9/2024).
Selain itu, Indra juga membahas tentang pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia. "Kita tidak bisa memungkiri bahwa pemerataan kualitas pendidikan masih belum sepenuhnya terjadi. Oleh karena itu, saya menekankan pentingnya kesempatan yang sama bagi setiap provinsi. Pemerintah memiliki kewajiban besar untuk meratakan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia," katanya.
Indra juga menyinggung bahwa banyak generasi muda yang harus merantau untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. "Ada salah satu peserta dari Papua yang harus merantau ke Jawa Barat demi mendapatkan beasiswa. Artinya, mereka yang memiliki kesadaran untuk belajar lebih tinggi, sering kali harus merantau ke Pulau Jawa yang kualitas pendidikannya di atas rata-rata dibandingkan pulau lain. Inilah pentingnya pemerataan pendidikan, agar generasi cerdas bisa belajar dengan lebih mudah," jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya akses pendidikan yang merata di seluruh daerah. "Ada peserta dari beberapa daerah yang jauh, seperti yang dekat dengan Malaysia atau dari NTT yang harus melakukan perjalanan darat panjang hingga Labuan Bajo untuk bisa sampai ke Jakarta. Semangat mereka harus dijaga. Kita tidak lagi berbicara tentang orang Jawa lebih pintar atau orang luar Jawa lebih pintar, tetapi tentang akses yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas di seluruh daerah," tuturnya.
Indra juga menyebutkan bahwa seleksi untuk masuk Parlemen Remaja semakin ketat. "Seleksi semakin sulit karena jumlah peserta bertambah, dan persyaratan serta metode tes juga semakin berat. Namun, meskipun berat, kita harus tetap memastikan ada akses yang sama bagi setiap daerah. Mungkin jumlah peserta bisa ditambah untuk mendekatkan kondisi aslinya di DPR, meskipun tentu ada keterbatasan kemampuan yang kita miliki," tambahnya.
Lebih lanjut, Indra menekankan pentingnya aspirasi daerah dalam program Parlemen Remaja. "Kami berharap calon anggota Parlemen Remaja dapat membawa aspirasi dari daerah pemilihannya. Saat ini, kunjungan masih terfokus pada wilayah-wilayah yang dekat, tetapi ke depannya, kita ingin calon parlemen remaja benar-benar membawa aspirasi dari daerahnya masing-masing," jelasnya.
Indra menegaskan bahwa Parlemen Remaja 2024 memiliki antusiasme yang tinggi serta berupaya untuk meningkatkan pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia. Ia juga menekankan pentingnya akses pendidikan yang merata dan penyampaian aspirasi daerah dalam proses seleksi anggota Parlemen Remaja. (mri/aha)